minutes
Jenis Film : Documentary
Produser : Nia Dinata
Produksi : Kalyana Shira Films
Sutradara : Asrida Elisabeth
Jenis Film : Documentary
Produser : Nia Dinata
Produksi : Kalyana Shira Films
Sutradara : Asrida Elisabeth
SYNOPSIS
Bercerita tentang tanah Papua yang merupakan tempat yang begitu berjarak dengan daerah lain di Indonesia. Papua terkenal dengan tanahnya yang subur dan sumber mineralnya yang melimpah, ironisnya, masih banyak masyarakatnya hidup dalam kemiskinan serta minimnya pelayanan kesahatan dan pendidikan. Di tengah situasi itu, perempuan memiliki perjuangannya sendiri melawan kekerasan dan diskriminasi seperti tokoh sentral dalam film ini yaitu Mama Halosina.
Mama Halosina adalah seorang ibu, istri, dan perempuan Papua pekerja keras yang hidup di area pedalaman Yahukimo, sekitar 5 jam berjalan kaki dari pinggiran kota Wamena. Mama menghidupi diri dan empat anaknya yang ditinggal kawin lagi oleh bapak mereka. Mama mengandalkan ubi dan sayuran hasil kebun, bekerja seorang diri tanpa bantuan suami dan menanam ubi hasil kebun tidaklah cukup. Harapan akan dukungan suami suami berujung pada urusan denda adat yang harus dibayar mama di kampung.
Mama berusaha menyelesaikan masalah denda itu, tapi kesulitan demi kesulitan harus dia lalui. Seperti ubi, tumbuh dan hidup dari tanah, begitu juga anak-anak, tumbuh dan hidup dari mama.
Tanah Mama akan direlease tanggal 8 Januari 2015 di Jakarta, Bandung dan Jogjakarta.
Bercerita tentang tanah Papua yang merupakan tempat yang begitu berjarak dengan daerah lain di Indonesia. Papua terkenal dengan tanahnya yang subur dan sumber mineralnya yang melimpah, ironisnya, masih banyak masyarakatnya hidup dalam kemiskinan serta minimnya pelayanan kesahatan dan pendidikan. Di tengah situasi itu, perempuan memiliki perjuangannya sendiri melawan kekerasan dan diskriminasi seperti tokoh sentral dalam film ini yaitu Mama Halosina.
Mama Halosina adalah seorang ibu, istri, dan perempuan Papua pekerja keras yang hidup di area pedalaman Yahukimo, sekitar 5 jam berjalan kaki dari pinggiran kota Wamena. Mama menghidupi diri dan empat anaknya yang ditinggal kawin lagi oleh bapak mereka. Mama mengandalkan ubi dan sayuran hasil kebun, bekerja seorang diri tanpa bantuan suami dan menanam ubi hasil kebun tidaklah cukup. Harapan akan dukungan suami suami berujung pada urusan denda adat yang harus dibayar mama di kampung.
Mama berusaha menyelesaikan masalah denda itu, tapi kesulitan demi kesulitan harus dia lalui. Seperti ubi, tumbuh dan hidup dari tanah, begitu juga anak-anak, tumbuh dan hidup dari mama.
Tanah Mama akan direlease tanggal 8 Januari 2015 di Jakarta, Bandung dan Jogjakarta.