minutes
Jenis Film : Drama
Produser : Putut Widjanarko, Avesian Soebli
Produksi : Mizan Productions
Sutradara : Andibachtiar Yusuf
Jenis Film : Drama
Produser : Putut Widjanarko, Avesian Soebli
Produksi : Mizan Productions
Sutradara : Andibachtiar Yusuf
Casts
Mathias Muchus
Ibnu Jamil
Yusuf Mahardika
Rendy Ahmad
Gazza Zubizareta
Sumarlin Beta
Yusuf Mahardika
Rendy Ahmad
Gazza Zubizareta
Mathias Muchus
Ibnu Jamil
Yusuf Mahardika
Rendy Ahmad
Gazza Zubizareta
Sumarlin Beta
Yusuf Mahardika
Rendy Ahmad
Gazza Zubizareta
SYNOPSIS
Gelaran Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo. Garuda 19 berhasil menekuk Vietnam lewat adu penalti (7-6) di partai puncak dan berhak membawa pulang piala resmi pertama yang didapatkan timnas Indonesia sejak 22 tahun yang lalu.
Terbayang kembali jejak jejak para punggawa Garuda 19, ketika mulai direkrut Indra Sjafri dan tim pelatih. Ditengah perseteruan dualisme federasi, semuanya serba apa adanya, fasilitas dan dana yang minim. Namun tidak membuat gentar Indra Sjafri dkk. Mereka yakin ada bibit hebat pesepakbola tersebar di Nusantara.
Perjalanan ini pun dirasakan oleh seluruh pemain, seperti Yazid, (anak muda asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara), Sahrul (anak Ngawi, Jawa Timur) dan Yabes (anak Alor, Nusa Tenggara Timur). Alam seakan membentuk mereka sebagai pemain bola. Yabes selalu berlari setiap habis berlatih bola dari lapangan di kota Alor menuju rumahnya di pegunungan. Yazid yang senang berenang dan bermain bola di pasir pantai. Dan Syahrul yang mengasah talentanya lewat pertandingan antar kampung (Tarkam).
Indra Sjafri dan tim pelatih menjemput mereka menjadi bagian bersama Evan Dimas dan kawan kawan dalam Garuda 19. Mereka sama sama merasakan kepahitan dan kegembiraan selama pemusatan latihan. Coach Indra Sjafri dan tim pelatih lainnya harus menaikan mental dengan menyuntikan semangat membatu. Termasuk bagaimana situasi perang urat syaraf ketika melawan Korea Selatan untuk menentukan nasib mengikuti PIALA ASIA Oktober 2014
Film Garuda 19 menjadi sebuah catatan harian tentang pembelajaran hidup bagi siapapun.
Gelaran Piala AFF U-19 2013 di Sidoarjo. Garuda 19 berhasil menekuk Vietnam lewat adu penalti (7-6) di partai puncak dan berhak membawa pulang piala resmi pertama yang didapatkan timnas Indonesia sejak 22 tahun yang lalu.
Terbayang kembali jejak jejak para punggawa Garuda 19, ketika mulai direkrut Indra Sjafri dan tim pelatih. Ditengah perseteruan dualisme federasi, semuanya serba apa adanya, fasilitas dan dana yang minim. Namun tidak membuat gentar Indra Sjafri dkk. Mereka yakin ada bibit hebat pesepakbola tersebar di Nusantara.
Perjalanan ini pun dirasakan oleh seluruh pemain, seperti Yazid, (anak muda asal Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara), Sahrul (anak Ngawi, Jawa Timur) dan Yabes (anak Alor, Nusa Tenggara Timur). Alam seakan membentuk mereka sebagai pemain bola. Yabes selalu berlari setiap habis berlatih bola dari lapangan di kota Alor menuju rumahnya di pegunungan. Yazid yang senang berenang dan bermain bola di pasir pantai. Dan Syahrul yang mengasah talentanya lewat pertandingan antar kampung (Tarkam).
Indra Sjafri dan tim pelatih menjemput mereka menjadi bagian bersama Evan Dimas dan kawan kawan dalam Garuda 19. Mereka sama sama merasakan kepahitan dan kegembiraan selama pemusatan latihan. Coach Indra Sjafri dan tim pelatih lainnya harus menaikan mental dengan menyuntikan semangat membatu. Termasuk bagaimana situasi perang urat syaraf ketika melawan Korea Selatan untuk menentukan nasib mengikuti PIALA ASIA Oktober 2014
Film Garuda 19 menjadi sebuah catatan harian tentang pembelajaran hidup bagi siapapun.